Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta masyarakat Bali yang beragama Hindu agar tidak mengungsi ke hotel saat perayaan Nyepi yang jatuh pada tanggal 17 Maret 2018.
“Saya heran, orang Bali yang beragama Hindu, yang sebenarnya harus merayakan Nyepi, tetapi malah mengungsi ke hotel. Saya minta, kita orang Bali yang beragama Hindu jangan mengungsi ke hotel. Mari kita rayakan Nyepi di rumah, sesuai dengan apa yang kita yakini. Ini malah mengungsi ke hotel,” ujarnya di Denpasar, Sabtu (3/3/2018).
Selain melarang orang Bali mengungsi ke hotel, Pastika juga meminta agar hotel-hotel di Bali dilarang menggelar pesta pora secara berlebihan.
“Hotel-hotel juga saya minta untuk tidak menggelar pesta pora berlebihan. Ini kebiasaan hotel-hotel selama ini. Sering menggunakan saat Nyepi untuk pesta pora,” ujarnya.
Hotel-hotel dengan tamu yang menginap menggelar pesta dengan musik berlebihan, dengan lampu yang mencolok. Untuk itu, Pastika memerintahkan kepada Kepala Dinas Pariwisata agar membuat surat untuk mengingatkan hotel dan restoran di Bali agar tidak menggelar pesta pora.
“Saya meminta kepada Kadis Pariwisata untuk segera membuat surat yang keras ditujukan kepada hotel-hotel di Bali. Saya yang akan tanda tangani surat tersebut sebelum dikirim ke hotel-hotel,” ujarnya. Tujuannya, agar hotel-hotel tersebut tidak menggelar pesta pora secara berlebihan.
Hari Nyepi di Bali akan jatuh pada tanggal 17 Maret 2018. Hari raya Nyepi saat ini menjadi sesuatu yang unik di dunia dan hanya terjadi di Bali. Dimana selama 24 jam tidak ada aktivitas sama sekali. Penerbangan dan pelabuhan ditutup, siaran radio dan televisi ditutup. Penerangan atau listrik dimatikan selama 24 jam, tidak ada hiburan, tidak beraktivitas, dan tidak melakukan hiburan yang tidak sehat.
Sumber : suarabali.com
0 Comments