Wiku adalah para sulinggih yang sebenarnya berasal dari kata “wikan” artinya pandai dan berpengetahuan.
Sebagai pemimpin dalam setiap upacara yadnya yang telah memiliki pengetahuan untuk dapat menuju dan mengantarkan umatnya kepada Yang Maha Kuasa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan menjalankan jnana marga untuk nantinya disebutkan agar dapat diaplikasikan bagi kesejahteraan umat manusia dan alam ini.
Dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya, beliau juga diharapkan mempunyai wiweka dengan mengetahui :
apa itu “dharma” kebaikan, dan
apa itu “adharma” sesuatu yang patut dihindari
Hendaknya juga selalu ingat melaksanakan suci laksana yang dalam lontar purwa gama disebutkan khususnya pada hari Purnama dan hari Tilem, untuk mempertahankan serta selalu meningkatkan kesucian diri.
Seseorang wiku yang telah melaksanakan upacara mediksa, juga disebutkan
berkewajiban agar setiap hari menyucikan diri dengan melakukan puja Parikrama atau Surya Sewana menjadi landasan untuk mewujudkan Keindahan dunia dan Kehidupan umat.
Dalam perayaan hari raya seperti misalnya saat Sugihan Jawa disebutkan :
"Kunang wwang wruh ing tattwa jnana, pasang yoga, sang wiku angarga puja, apan bhatara tumurun mareng madyapada, milu sang Déwa pitara, amukti bante anerus tekeng galungan. Prakerti nikang wwang, sasayut mwang tutwan, pangarad kasukan ngaranya."
0 Comments